Rabu, 26 Maret 2008

Hujan

Gerimis & Luka
pupus sudahtak ada harapankau hubungi aku pun tidakapa ini pertandakau tidak peduli padakudan ingin segera meninggalkandirikucintamu seperti daun jatiyang berguguran di musim kemarauapa iya seperti itu?hah...sudahlahtak hanya ada 1 orangyang sayang padakumasih banyak yang lebih baikdari...dari..dari...DIRIMUkalau memang begini adanyajangan pernah lagimeminta cinta padaku
saat mentari mulai kembali ke peraduannyaaku kembali sendiritak perlu sebenarnya kusesalikarna aku kan bertemunya esok kembalilangit hitam...tak berpenghias...seperti hatiku kini..aku menangis...tapi ku geser mataku ke kananada yang mulai menyinari hatikutak kusangka ada yang menemanikusatu bintang...yang bersinar terangterang sekali..meski tak dapat ku gapaitapi dia bisa menggapai hatiku...

HAM vs SAFETY

Salah satu HAM adalah Hak Untuk Hidup (Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, meningkatkan taraf kehidupannya, hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin serta memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat).
Jika dan hanya jika saya seorang pengusaha, maka saya berhak membuka pabrik sepatu untuk meningkatkan tarah kehidupan saya dan tiap mereka yang bekerja di perusahaan sepatu saya berhak bekerja dengan perlindungan keselamatan untuk tetap hidup, mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupan mereka. Safety adalah Hak Untuk Hidup dalam bekerja..ini berarti pergi kerja Hidup dan pulang kerja masih tetap Hidup. Pergi kerja dengan jari tangan 10 dan pulang kerja dengan jari tangan 10.

Berjuta ilmu dan teknologi di bidang safety yang ada saat ini dan jutaan lagi yang akan ditemukan kemudian memiliki tujuan utama untuk melindungi hidup manusia. Tentu saja ilmu dan teknologi safety bisa digunakan juga untuk melindungi lingkungan dan meningkatkan keuntungan perusahaan, tapi itu fungsi tambahan bukan fungsi utama.

Seperti handphone jaman sekarang, fungsi utamanya adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain tapi juga telah banyak memiliki fungsi tambahan..yah buat dengar musik, dengar radio, nonton tv..atau bikin foto dan video porno..... toh fungsi utamanya tetap untuk alat komunikasi karena itu tetap handphone namanya...

Lau bagaimana cara kita menjual safety ke atasan kita, rekan kerja, anak buah atau mahasiswa kita ? apa yang kita pastikan mereka beli? fungsi utamanya atau fungsi tambahannya? jika mereka membeli safety lebih terutama untuk fungsi tambahannya maka jangan salahkan mereka jika mereka tidak menggunakannnya untuk melindungi hidup manusia.

Seperti Ratna yang sering nonton tv dengan handphonenya namun masih tetap bingung jika harus mengirim SMS. Seperti itu lah Rudi yang telah memperoleh sertifikasi OHSAS 18001 untuk perusahaannya namun tetap tidak berfikir untuk menerapkan safety di kehidupannya sehari-hari...Amat itu supir pribadinya...apa hubungannnya dengan keuntungan perusahaan???????

Safety is not a Business.....Safety is Human Rights

Senin, 24 Maret 2008

10 Penyakit Mental Manusia

1. MENYALAHKAN ORANG LAIN Itu penyakit P dan K, yaitu Primitif dan Kekanak-kanakan. Menyalahkan orang lain adalah pola pikir orang primitif. Di pedalaman Afrika, kalau ada orang yang sakit, yang Dipikirkan adalah : Siapa nih yang nyantet ? Selalu "siapa" Bukan "apa" penyebabnya. Bidang kedokteran modern selalu mencari tahu "apa" sebabnya, bukan "siapa". Jadi kalau kita berpikir menyalahkan orang lain, itu sama dengan sikap primitif. Pakai koteka aja deh, nggak usah pakai dasi dan jas. Kekanak-kanakan. Kenapa ? Anak-anak selalu nggak pernah mau disalahkan. Kalau ada piring yang jatuh," Adik tuh yang salah", atau " mbak tuh yang salah". Anda pakai celana monyet aja kalau bersikap begitu. Kalau kita manusia yang berakal dan dewasa selalu akan mencari sebab terjadinya sesuatu.
2. MENYALAHKAN DIRI SENDIRI Menyalahkan diri sendiri bahwa dirinya merasa tidak mampu. Ini berbeda dengan MENGAKUI KESALAHAN. Anda pernah mengalaminya ? Kalau anda bilang tidak pernah, berarti anda bohong. "Ah, dia sih bisa, dia ahli, dia punya jabatan, dia berbakat dsb, Lha saya ini apa ?, wah saya nggak bisa deh. Dia S3, lha saya SMP, wah nggak bisa deh. Dia punya waktu banyak, saya sibuk, pasti nggak bisa deh". Penyakit ini seperti kanker, tambah besar, besar di dalam mental diri sehingga bisa mencapai "improper guilty feeling". Jadi walau yang salah partner, anak buah, atau bahkan atasan, berani bilang "Saya kok yang memang salah, tidak mampu dsb". Penyakit ini pelan-pelan bisa membunuh kita. Merasa inferior, kita tidak punya kemampuan. Kita sering membandingkan keberhasilan orang lain dengan kekurangan kita, sehingga keberhasilan orang lain dianggap Wajar karena mereka punya sesuatu lebih yang kita tidak punya.
3. TIDAK PUNYA GOAL / CITA-CITA Kita sering terpaku dengan kesibukan kerja, tetapi arahnya tidak jelas. Sebaiknya kita selalu mempunyai target kerja dengan milestone. Buat target jangka panjang dan jangka pendek secara tertulis. Ilustrasinya kayak gini : Ada anjing jago lari yang sombong. Apa sih yang nggak bisa saya kejar, kuda aja kalah sama saya. Kemudian ada kelinci lompat-lompat, kiclik, kiclik, kiclik. Temannya bilang:
“Nah tuh ada kelinci, kejar aja". Dia kejar itu kelinci, wesss...., kelinci lari lebih kencang, anjingnya ngotot ngejar dan kelinci lari sipat-kuping (sampai nggak dengar / peduli apa-apa), dan akhirnya nggak terkejar, kelinci masuk pagar. Anjing kembali lagi ke temannya dan diketawain.
"Ah lu, katanya jago lari, sama kelinci aja nggak bisa kejar. Katanya lu paling kencang".
"Lha dia goalnya untuk tetap hidup sih, survive, lha gua goalnya untuk fun aja sih".
Kalau "GOAL" kita hanya untuk "FUN", isi waktu aja, ya hasilnya cuma terengah-engah saja.
4. MEMPUNYAI "GOAL", TAPI NGAWUR MENCAPAINYA Biasanya dialami oleh orang yang tidak "teachable". Goalnya salah, focus kita juga salah, jalannya juga salah, arahnya juga salah. Ilustrasinya kayak gini : ada pemuda yang terobsesi dengan emas, karena pengaruh tradisi yang mendewakan emas. Pemuda ini pergi ke pertokoan dan mengisi karungnya dengan emas dan seenaknya ngeloyor pergi. Tentu saja ditangkap polisi dan ditanya. Jawabnya : Pokoknya saya mau emas, saya nggak mau lihat kiri-kanan.
5. MENGAMBIL JALAN PINTAS, SHORT CUT Keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang ke kesuksesan yang sebenarnya, real success, karena tidak mengikuti proses. Kalau kita menghindari proses, ya nggak matang, kalaupun matang ya dikarbit. Jadi, tidak ada tuh jalan pintas. Pemain bulutangkis Indonesia bangun jam 5 pagi, lari keliling Senayan, melakukan smesh 1000 kali. Itu bukan jalan pintas. Nggak ada orang yang leha-leha tiap hari pakai sarung, terus tiba- tiba jadi juara bulu tangkis. Nggak ada ! Kalau anda disuruh taruh uang 1 juta, dalam 3 minggu jadi 3 juta, masuk akal nggak tuh? Nggak mungkin !. Karena hal itu melawan kodrat.
6. MENGAMBIL JALAN TERLALU PANJANG, TERLALU SANTAI Analoginya begini : Pesawat terbang untuk bisa take-off, harus mempunyai kecepatan minimum. Pesawat Boeing 737, untuk dapat take- off, memerlukan kecepatan minimum 300 km/jam. Kalau kecepatan dia cuma 50 km/jam, ya Cuma ngabis-ngabisin avtur aja, muter-muter aja. Lha kalau jalannya, runwaynya lurus anda cuma pakai kecepatan 50 km/jam, ya nggak bisa take-off, malah nyungsep iya. Iya kan ?
7. MENGABAIKAN HAL-HAL YANG KECIL Dia maunya yang besar-besar, yang heboh, tapi yang kecil-kecil nggak dikerjain. Dia lupa bahwa struktur bangunan yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Maunya yang hebat aja. Mengabaikan hal kecil aja nggak boleh, apalagi mengabaikan orang kecil.
8. TERLALU CEPAT MENYERAH
Jangan berhenti kerja pada masa percobaan 3 bulan. Bukan mengawali dengan yang salah yang bikin orang gagal, tetapi berhenti pada tempat yang salah. Mengawali dengan salah bisa diperbaiki, tetapi berhenti di tempat yang salah repot sekali.
9. BAYANG BAYANG MASA LALU Wah puitis sekali, saya suka sekali dengan yang ini. Karena apa ? Kita selalu penuh memori kan ? Apa yang kita lakukan, masuk memori kita, minimal sebagai pertimbangan kita untuk langkah kita berikutnya. Apalagikalau kita pernah gagal, nggak berani untuk mencoba lagi. Ini bisa balik lagi ke penyakit nomer-3. Kegagalan sebagai akibat bayang-bayang masa lalu yang tidak terselesaikan dengan semestinya. Itu bayang-bayang negatif. Memori kita kadang- kadang sangat membatasi kita untuk maju ke depan. Kita kadang-kadang lupa bahwa hidup itu maju terus. "Waktu" itu maju kan ?. Ada nggak yang punya jam yang jalannya terbalik ?? Nggak ada kan ?
Semuanya maju, hidup itu maju. Lari aja ke depan, kalaupun harus jatuh, pasti ke depan kok. Orang yang berhasil, pasti pernah gagal. Itu memori negatif yang menghalangi kesuksesan.
10. MENGHIPNOTIS DIRI DENGAN KESUKSESAN SEMU Biasa disebut Pseudo Success Syndrome. Kita dihipnotis dengan itu. Kita kalau pernah berhasil dengan sukses kecil, terus berhenti, nggak kemana-mana lagi.Sudah puas dengan sukses kecil tersebut. Napoleon pernah menyatakan: "Saat yang paling berbahaya datang bersama dengan kemenangan yang besar". Itu saat yang paling berbahaya, karena orang lengah, mabuk kemenangan. Jangan terjebak dengan goal-goal hasil yang kecil, karena kita akan menembak sasaran yang besar, goal yang jauh. Jangan berpuas diri, ntar jadi sombong, terus takabur. Sudah saatnya kita memperbaiki kehidupan kita. Kesempatan terbuka lebar untuk siapa saja yang ingin maju.
Action may not always bring success, but there is no success without action.
"Usaha dan tindakan tidak selalu menghasilkan keberhasilan/sukses, tetapi... Tidak ada keberhasilan dan sukses TANPA usaha dan tindakan."
(Greg Phillips- Benjamin Disraeli)

Sumber : Anonymous